Senin, 19 Desember 2011

FPIK-UBH, Siapkan Sentra Produksi Ikan Hias

padangmedia.com - PADANG - Ikan koki mutiara merupakan jenis ikan mas yang mempunyai tubuh bulat dengan kepala kecil dan ekor lebar. Ikan ini berasal dari daratan cina, namun di Indonesia sudah lama dapat dibudidayakan. Pemasaran ikan ini selain di dalam negeri juga merupakan jenis ikan yang di eksport dan harganya pun cukup tinggi

"Ikan mas koki memang unik, tubuhnya bulat kepala kecil ekor lebar menjadi salah satu primadona ikan hias air tawar. Bentuknya yang gendut lucu sehingga banyak dikoleksi penggemar ikan hias. Disamping itu pemeliharaannya juga mudah dan harga terjangkau. Banyak permintaan dari penghobi, membuat ikan koki laris di pasaran. Sehingga budidaya ikan mas koki menjadi sebuah usaha yang menguntungkan," ungkap Ir. Yuneidi Basri,MSi Kepala Laboratorium Perikanan Terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta.

Saat ini Laboratorium FPIK-UBH memiliki 15 ekor induk pejantan dan 10 induk betina dan telah menghasilkan ribuan bibit ikan koki. Di laboratorium ini nantinya selain sebagai tempat praktek dan penelitian bagi mahasiswa maupun siswa SMK Perikanan/Kelautan, juga sebagai pusat pembudidayaan berbagai jenis ikan hias, mulai dari pembenihan dan pemasaran.

Menurut Yuneidi proses pemijahan tidaklah rumit, induk ikan mas koki dipilih yang bagus dan sehat, berumur + 6 bulan dengan ukuran minimum sebesar telur itik. Ciri induk yang bagus berkepala kecil tubuh bulat, sisik utuh dan tersusun rapih. Jika bergerak, ekor dan sirip akan kelihatan tegak.

Ikan mas koki pejantan dan betina dipisah sebelum memulai pemijahan. Pemijahan bisa dilakukan tiga bulan sekali dan dapat dilakukan di akuarium atau kolam bersih dengan air yang telah diendapkan + 24 jam. Kemudian letakkan eceng gondok atau jumput tali plastik untuk melekatkan telurnya. Pilihlah induk yang telah matang telur, masukkan ke dalam bak pada sore hari. Induk diambil dari satu ekor betina dan tiga ekor pejantan yang usianya sama.

"Biasanya proses pemijahan terjadi pada waktu subuh, prosesnya sangat cepat hanya sekitar 2 hingga 3 jam. Keesokan harinya telur sudah menempel pada akar enceng gondok. Induk dapat segera dipindahkan ke kolam penampungan induk, untuk menunggu sampai saat pemijahan berikutnya, karena telur tidak perlu dierami, dan juga agar telur tidak dimakan induknya," paparnya. Sekali pemijahan induk dapat menghasilkan telur 2000 - 3000 butir

Menurut Yuneidi lagi, untuk memelihara ikan mas koki diperlukan air yang bersih dan sirkulasi harus lancar. Pemberian makan berlebihan tidaklah baik karena air menjadi keruh sehingga tumbuh bakteri dan jamur yang dapat menyebabkan ikan mas koki sakit dan mati.

Ikan mas koki jangan dicampur dengan ikan jenis lain yang agresif terutama ikan-ikan kecil yang suka memburu makanan atau parasit yang menempel di tubuh ikan mas koki.

”Jika ikan yang terinfeksi sebaiknya dipisahkan untuk perawatan khusus, dengan cara pemeliharaan yang tepat disertai ketekunan dapat diharapkan penghasilan yang lumayan” ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar